Woensdag 06 Maart 2013

sejarah suku sunda


BAB I
PENDAHULUAN LATAR  BELAKANG MASALAH
Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memilikikeanekaragaman di dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukandi dalam masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia. Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, karsa manusia yangmenjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pulasebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar kaitan antara kebudayaan dengan masyarakat Melihat realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan terlihat pula adanya berbagai suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa inilah yang kemudianmempunyai ciri kahas kebudayaan yang berbeda- beda. Suku Sunda merupakan salahsatu suku bangsa yang ada di Jawa. Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, sukuSunda memiliki kharakteristik yang membedakannya dengan suku lain. Keunikankharakteristik suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang mereka miliki baik darisegi agama, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.Suku Sunda dengan sekelumit kebudayaannya merupakan salah satu hal yang menarik untuk dipelajari dalam bidang kajian mata kuliah Pluralitas dan Integritas Nasional yang pada akhirnya akan menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi kita
RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan dalam pembahasan masalah maka penulis membatasi padaSeperti apakah kebudayaan suku Sunda ?Bagaimana masalah sosial yang ada dalam masyarakat Sunda ?Bagaimana sistem interaksi dalam masyarakat Sunda ?Bagaimana stratifikasi masyarakat Sunda ?
TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :Mengetahui kebudayaan suku Sunda.Memahami salah satu bentuk masalah sosial yang ada dalam masyarakat Sunda.Menelaah sistem interaksi dalam kehidupan keseharian suku Sunda.Mengetahui akan stratifikasi suku Sunda

BAB II
   PEMBAHASAN
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa,Indonesia, dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes (mencakupwilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagianJawa Tengah. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak diIndonesia. Kerana letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Baratadalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalahSuku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak mendiami daerah bagian barat yang bersempadan dengan Jakarta. Suku Minang dan SukuBatak banyak mendiami Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti Bandung, Cimahi, Bogor,Bekasi, dan Depok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai hampir di seluruhdaerah Jawa Barat.
KEBUDAYAAN SUKU SUNDA
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan-kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak  beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga adayang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme danmistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta.Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkankeseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong).Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung,salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (GuriangTunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memeliharakehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatanuntuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
MATA  PENCAHARIAN
Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atauhidup berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutamaadalah hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping Desember 1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Baratdisebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan adalah pengembangan sumber daya manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll.
KESENIANKIRAB HELARAN
Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atauseni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran.Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ;menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahandi Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 KotaCimahi. Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti olehkelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan,gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog, barongsai, dan klub motor.
KARYA  SASTRA
Di bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerahkebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastralainnya dalam bahasa Jawa namun berasal dari daerah Sunda,Babad CerbonCariosan Prabu SiliwangiCarita Ratu GaluhCarita Purwaka Caruban NagariCarita Waruga GuruKitab Waruga JagatLayang Syekh GawaranPustaka Raja PurwaSajarah BantenSuluk Wuyung AyaWahosan TumpawarangWawacan Angling DarmaWawacan Syekh Baginda MardanKitab Pramayoga/jipta Sara
PENCAK  SIALAT  CIKALONG
Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya"Maempo Cikalong". Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya,hampir seluruh perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini.Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaanSunda seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian modaCianjuran yang sampai kini dipergunakan dll.
SENI  TARI-TARI  JAIPONGAN
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik,Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atauTari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakanmodifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.TariJaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik inimerupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go'ong, Saron, Kacapi, dsb.Degung bisa diibaratkan 'Orkestra' dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari TariJaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar  paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang,berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan
TARI MERAK TARI TOPENGSENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkanDegung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nadadan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden.Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nadadan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satumusik/lagu daerah Sunda :Bubuy BulanEs LilinManuk DadaliTokecangWarung Pojok 
WAYANG  GOLEK
 Jepang boleh terkenal dengan 'Boneka Jepangnya', maka tanah Sunda terkenal dengankesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yangterbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yangdisebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suaramanusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degunglengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malamhari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 - 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan(tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dariIndia, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambilnama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada 'tokoh' yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot.Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. SeorangDalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
ALAT  MUSIK 
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbedadengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalahdengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusunmenurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk  pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yangdibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yangditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannyaangklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisionalKETUK TILUKetuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanyadiselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan ataudiselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini dimasyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapimurni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.

SENI BANGRENG
Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni "Terbang" dan "Ronggeng". Seni terbangitu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan "Terbang", yaitu semacam rebanatetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabu gendang besar dan kecil.
RENGKONG
Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orangyang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padisampai dengan menuainya
KUDA RENGGONG
Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat diKabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kudaatau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut,Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.
KECAPI SULING
Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunanSuling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi olehmamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda.Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuruParahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.
SISTEM  KEKERABATAN
Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bungamelati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah.Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insanyang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatanganisurat nikah.Sungkeman,Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantindipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria. Nincak endog, pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinyadicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.Buka pintu. Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintudibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan
MASALAH SOSIAL DALAM MASYARAKAT SUKU SUNDA
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaanSunda sebenarnya termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalamhal pengenalan terhadap budaya tulis. "Kegemilangan" kebudayaan Sunda di masa lalu,khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam perkembangannyakemudian seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaanSunda. Dalam perkembangannya kebudayaan Sunda kini seperti sedang kehilanganruhnya kemampuan beradaptasi, kemampuan mobilitas, kemampuan tumbuh dan berkembang, serta kemampuan regenerasi. Kemampuan beradaptasi kebudayaan Sunda,terutama dalam merespons berbagai tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun dariluar, dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang kurang begitu menggembirakan.Bahkan, kebudayaan Sunda seperti tidak memiliki daya hidup manakala berhadapandengan tantangan dari luar. Akibatnya, tidaklah mengherankan bila semakin lamasemakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang tergilas oleh kebudayaan asing. Sebagaicontoh paling jelas, bahasa Sunda yang merupakan bahasa komunitas orang Sundatampak semakin jarang digunakan oleh pemiliknya sendiri, khususnya para generasimuda Sunda. Lebih memprihatinkan lagi, menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasisehari-hari terkadang diidentikkan dengan "keterbelakangan", untuk tidak mengatakan primitif. Akibatnya, timbul rasa gengsi pada orang Sunda untuk menggunakan bahasaSunda dalam pergaulannya sehari-hari. Bahkan, rasa "gengsi" ini terkadang ditemukan pula pada mereka yang sebenarnya merupakan pakar di bidang bahasa Sunda, termasuk untuk sekadar mengakui bahwa dirinya adalah pakar atau berlatar belakang keahlian di bidang bahasa Sunda.Adanya kondisi yang menunjukkan lemahnya daya hidup dan mutu hidupkebudayaan Sunda disebabkan karena ketidakjelasan strategi dalam mengembangkankebudayaan Sunda serta lemahnya tradisi, baca, tulis , dan lisan (baca, berbeda pendapat)di kalangan komunitas Sunda. Ketidakjelasan strategi kebudayaan yang benar dan tahanuji dalam mengembangkan kebudayaan Sunda tampak dari tidak adanya "pegangan bersama" yang lahir dari suatu proses yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilantentang upaya melestarikan dan mengembangkan secara lebih berkualitas kebudayaanSunda. Apalagi jika kita menengok sekarang ini kebudayaan Sunda dihadapkan pada pengaruh budaya luar. Jika kita tidak pandai- pandai dalam memanajemen masuknya budaya luar maka kebudayaan Sunda ini lama kelamaan akan luntur bersama waktu.Berbagai unsur kebudayaan Sunda yang sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan untuk dijadikan model kebudayaan nasional dan kebudayaandunia tampak tidak mendapat sentuhan yang memadai. Ambillah contoh, berbagaimakanan tradisional yang dimiliki orang Sunda, mulai dari bajigur, bandrek, surabi,colenak, wajit, borondong, kolontong, ranginang, opak, hingga ubi cilembu, apakah adastrategi besar dari pemerintah untuk mengemasnya dengan lebih bertanggung jawab agar  bisa diterima komunitas yang lebih luas.Lemahnya budaya baca, tulis, dan lisan ditengarai juga menjadi penyebab lemahnyadaya hidup dan mutu hidup kebudayaan Sunda. Lemahnya budaya baca telahmenyebabkan lemahnya budaya tulis. Lemahnya budaya tulis pada komunitas Sundasecara tidak langsung merupakan representasi pula dari lemahnya budaya tulis dari bangsa Indonesia. Fakta paling menonjol dari semua ini adalah minimnya karya-karyatulis tentang kebudayaan Sunda ataupun karya tulis yang ditulis oleh orang Sunda
SISTEM INTERAKSI DALAM SUKU SUNDA
Jalinan hubungan antara individu- individu dalam masyarakat suku Sunda dalamkehidupan sehari- hari berjalan relatif positif. Apalagi masyarakat Sunda mempunyai sifatsomeah hade ka semah. Ini terbukti banyak pendatang tamu tidak pernah surut berada keTatar Sunda ini, termasuk yang enggan kembali ke tanah airnya. Lebih jauh lagi, banyak sekali sektor kegiatan strategis yang didominasi kaum pendatang. Ini juga sebuah faktayang menunjukkan bahwa orang Sunda mempunyai sifat ramah dan baik hati kepadakaum pendatang dan tamu.Diakui pula oleh etnik lainnya di negeri ini bahwa sebagian besar masyarakat Sundamemang telah menjalin hubungan yang harmonis dan bermakna dengan kaum pendatangdan mukimin. Hal ini ditandai oleh hubungan mendalam penuh empati dan persahabatanTidaklah mengherankan bahwa persahabatan, saling pengertian, dan bahkan persaudaraankerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara warga Sunda dan kaum pendatang.Hubungan urang Sunda dengan kaum pendatang dari berbagai etnik dalam konteks apa pun-keseharian, pendidikan, bisnis, politik, dan sebagainya-dilakukan melaluikomunikasi yang efektif. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kesalahpahaman dankonflik antarbudaya antara masyarakat Sunda dan kaum pendatang kerap terjadi dalamkehidupan sehari-hari. Yang menjadi penyebab utamanya adalah komunikasi dari posisi- posisi yang terpolarisasikan, yakni ketidakmampuan untuk memercayai atau secara seriusmenganggap pandangan sendiri salah dan pendapat orang lain benar.Perkenalan pribadi, pembicaraan dari hati ke hati, gaya dan ragam bahasa (termasuk logat bicara), cara bicara (paralinguistik), bahasa tubuh, ekspresi wajah, cara menyapa,cara duduk, dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan akan turut memengaruhi berhasiltidaknya komunikasi antarbudaya dengan orang Sunda. Pada akhirnya, di balik kearifan,sifat ramah, dan baik hati orang Sunda, sebenarnya masih sangat kental sehingga halinimenjadi penunjang di dalamterjalinnya system interaksi yang berjalan harmonis.
STRATIFIKASI SUKU SUNDA
Masyarakat Jawa Barat, yaitu masyarakat Sunda, mempunyai ikatan keluarga yangsangat erat. Nilai individu sangat tergantung pada penilaian masyarakat. Dengandemikian, dalam pengambilan keputusan, seperti terhadap perkawinan, pekerjaan, dll.,seseorang tidak dapat lepas dari keputusan yang ditentukan oleh kaum keluarganya.Dalam masyarakat yang lebih luas, misalnya dalam suatu desa, kehidupan masyarakatnyasangat banyak dikontrol oleh pamong desa. Pak Lurah dalam suatu desa merupakan “topleader” yang mengelola pemerintahan setempat, berikut perkara-perkara adat dankeagamaan. Selain pamong desa ini, masih ada golongan lain yang dapat dikatakansebagai kelompok elite, yaitu tokoh-tokoh agama. Mereka ini turut selalu di dalam proses pengambilan keputusan-keputusan bagi kepentingan kehidupan dan perkembangan desayang bersangkutan. Paul Hiebert dan Eugene Nida, menggambarkan struktur masyarakatyang demikian sebagai masyarakat suku atau agraris. masyarakat umumPerbedaan status di antara kelompok elite dengan masyarakat umum dapat terjadi berdasarkan status kedudukan, pendidikan, ekonomi, prestige sosial dan kuasa. RobertWessing, yang telah meneliti masyarakat Jawa Barat mengatakan bahwa ada kelompok “in group” dan “out group” dalam struktur masyarakat. Kaum memandang sesamanyasebagai “in group” sedang di luar status mereka dipandang sebagai “out group.W.M.F. Hofsteede, dalam disertasinya Decision–making Process in Four West JavaVillages (1971) juga menyimpulkan bahwa ada stratifikasi masyarakat ke dalamkelompok elite dan massa. Elite setempat terdiri dari lurah, pegawai-pegawai daerah dan pusat, guru, tokoh-tokoh politik, agama dan petani-petani kaya. Selanjutnya, petanimenengah, buruh tani, serta pedagang kecil termasuk pada kelompok massa. Informalleaders, yaitu mereka yang tidak mempunyai jabatan resmi di desanya sangat berpengaruh di desa tersebut, dan diakui sebagai pemimpin kelompok khusus atauseluruh desa.Hubungan seseorang dengan orang lain dalam lingkungan kerabat atau keluargadalam masyarakat Sunda menempati kedudukan yang sangat penting. Hal itu bukanhanya tercermin dari adanya istilah atau sebutan bagi setiap tingkat hubungan itu yanglangsung dan vertikal (bao, buyut, aki, bapa, anak, incu) maupun yang tidak langsung danhorisontal (dulur, dulur misan, besan), melainkan juga berdampak kepada masalahketertiban dan kerukunan sosial. Bapa/indung, aki/nini, buyut, bao menempati kedudukanlebih tinggi dalam struktur hubungan kekerabatan (pancakaki) daripada anak, incu, alo,suan. Begitu pula lanceuk (kakak) lebih tinggi dari adi (adik), ua lebih tinggi dari paman/bibi. Soalnya, hubungan kekerabatan seseorang dengan orang lain akanmenentukan kedudukan seseorang dalam struktur kekerabatan keluarga besarnya,menentukan bentuk hormat menghormati, harga menghargai, kerjasama, dan salingmenolong di antara sesamanya, serta menentukan kemungkinan terjadi-tidaknya pernikahan di antara anggota-anggotanya guna membentuk keluarga inti baru.Pancakaki dapat pula digunakan sebagai media pendekatan oleh seseorang untuk mengatasi kesulitan yang sedang dihadapinya. Dalam hubungan ini yang lebih tinggiderajat pancakaki-nya hendaknya dihormati oleh yang lebih rendah, melebihi dari yangsama dan lebih rendah derajat pancakaki-nya.
 



 BAB III
PENUTUPKESIMPULAN
Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sundamemiliki kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku lain.Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik dari segiagama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian, dan lain sebagainya.Kebudayaan yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan yang dimilikioleh bangsa Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya. Dengan membuat makalahsuku Sunda ini diharapkan dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan sukuSunda tersebut dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang padakelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.





















DAFTAR PUSTAKA
htmhttp://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Riwayat%20Singkat%20Pencak%20Silat%20Cikalong.
htmhttp://www.bogor.indo.net.id/bogor/kebudayaan.
htmhttp://www.bogor.indo.net.id/bogor/kebudayaan.
htmhttp://roron.wordpress.com/2007/08/05/pancakaki/



Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking