BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG MASALAH
Masyarakat
Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memilikikeanekaragaman di
dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukandi dalam
masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa,
karsa manusia yangmenjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.Tidak ada satu
masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pulasebaliknya tidak akan
ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar kaitan
antara kebudayaan dengan masyarakat Melihat realita bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan terlihat pula adanya
berbagai suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa inilah yang kemudianmempunyai
ciri kahas kebudayaan yang berbeda- beda. Suku Sunda merupakan salahsatu suku
bangsa yang ada di Jawa. Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, sukuSunda
memiliki kharakteristik yang membedakannya dengan suku lain. Keunikankharakteristik
suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang mereka miliki baik darisegi
agama, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.Suku Sunda dengan
sekelumit kebudayaannya merupakan salah satu hal yang menarik untuk
dipelajari dalam bidang kajian mata kuliah Pluralitas dan Integritas Nasional
yang pada akhirnya akan menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi kita
RUMUSAN MASALAH
Untuk
memudahkan dalam pembahasan masalah maka penulis membatasi padaSeperti apakah
kebudayaan suku Sunda ?Bagaimana masalah sosial yang ada dalam masyarakat Sunda
?Bagaimana sistem interaksi dalam masyarakat Sunda ?Bagaimana stratifikasi
masyarakat Sunda ?
TUJUAN MAKALAH
Adapun
tujuan dari makalah ini yaitu :Mengetahui kebudayaan suku Sunda.Memahami salah
satu bentuk masalah sosial yang ada dalam masyarakat Sunda.Menelaah sistem
interaksi dalam kehidupan keseharian suku Sunda.Mengetahui akan stratifikasi
suku Sunda
BAB II
PEMBAHASAN
Suku
Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau
Jawa,Indonesia, dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar
Brebes (mencakupwilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI
Jakarta, dan sebagianJawa Tengah. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah
penduduk terbanyak diIndonesia. Kerana letaknya yang berdekatan dengan ibu kota
negara maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di
provinsi ini. 65% penduduk Jawa Baratadalah Suku Sunda yang merupakan penduduk
asli provinsi ini. Suku lainnya adalahSuku Jawa yang banyak dijumpai di daerah
bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak mendiami daerah bagian barat
yang bersempadan dengan Jakarta. Suku Minang dan SukuBatak banyak mendiami
Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti Bandung, Cimahi, Bogor,Bekasi, dan
Depok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai hampir di seluruhdaerah
Jawa Barat.
KEBUDAYAAN SUKU SUNDA
Kebudayaan
Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi
bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan.
Kebudayaan-kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir
semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang
tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di
Banten Tetapi juga adayang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan.
Praktek-praktek sinkretisme danmistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh
kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam
semesta.Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkankeseimbangan
sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong).Hal yang
menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung,salah satu
tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (GuriangTunggal) yang
menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memeliharakehidupan
manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi
jembatanuntuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
MATA PENCAHARIAN
Suku
Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atauhidup
berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutamaadalah
hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping
Desember 1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum
kemiskinan di Jawa Baratdisebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka
yang dibutuhkan adalah pengembangan sumber daya
manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll.
KESENIANKIRAB HELARAN
Kirap
helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional
atauseni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk
helaran.Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara
khusus seperti ;menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI
dan kegiatan hari-hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahandi Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah
digelar pada saat Hari Jadi ke-6 KotaCimahi. Kirap ini yang bertolak dari
Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah
itu, diikuti olehkelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya
Sunda, seperti sisingaan,gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog,
barongsai, dan klub motor.
KARYA SASTRA
Di bawah ini disajikan daftar karya
sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerahkebudayaan Sunda. Daftar ini
tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastralainnya dalam bahasa
Jawa namun berasal dari daerah Sunda,Babad CerbonCariosan Prabu SiliwangiCarita
Ratu GaluhCarita Purwaka Caruban NagariCarita Waruga GuruKitab Waruga
JagatLayang Syekh GawaranPustaka Raja PurwaSajarah BantenSuluk Wuyung AyaWahosan TumpawarangWawacan
Angling DarmaWawacan Syekh Baginda MardanKitab Pramayoga/jipta Sara
PENCAK SIALAT CIKALONG
Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal
dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya"Maempo Cikalong".
Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya,hampir seluruh
perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini.Daerah
Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaanSunda
seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian
modaCianjuran yang sampai kini dipergunakan dll.
SENI TARI-TARI JAIPONGAN
Tanah Sunda (Priangan) dikenal
memiliki aneka budaya yang unik dan menarik,Jaipongan adalah salah satu seni
budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atauTari Jaipong sebetulnya
merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakanmodifikasi atau
pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.TariJaipong ini
dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik inimerupakan
kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go'ong, Saron, Kacapi, dsb.Degung
bisa diibaratkan 'Orkestra' dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari
TariJaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang
terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini
biasanya dibawakan oleh seorang,berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian
yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan,
selamatan atau pesta pernikahan
TARI MERAK TARI TOPENGSENI MUSIK
DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga
terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkanDegung biasanya ada seorang
penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nadadan alunan yang khas.
Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden.Tidak sembarangan
orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nadadan ritme-nya
cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satumusik/lagu
daerah Sunda :Bubuy BulanEs LilinManuk DadaliTokecangWarung
Pojok
WAYANG GOLEK
Jepang boleh terkenal dengan 'Boneka
Jepangnya', maka tanah Sunda terkenal dengankesenian Wayang Golek-nya. Wayang
Golek adalah pementasan sandiwara boneka yangterbuat dari kayu dan dimainkan
oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yangdisebut Dalang. Seorang
Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suaramanusia. Seperti halnya
Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degunglengkap dengan Sindennya.
Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan
atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malamhari
(biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 - 21.00 hingga pukul
04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan
dan kejahatan(tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh
budaya Hindu dariIndia, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh
dalam cerita mengambilnama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada
'tokoh' yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan
Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot.Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka
merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan
sering memancing gelak tawa penonton. SeorangDalang yang pintar akan memainkan
tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
ALAT MUSIK
Calung adalah alat musik Sunda yang
merupakan prototipe dari angklung. Berbedadengan angklung yang dimainkan dengan
cara digoyangkan, cara menabuh calung adalahdengan mepukul batang (wilahan,
bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusunmenurut titi laras (tangga
nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan
calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yangdibuat dari
awi temen (bambu yang berwarna putih).
Angklung adalah sebuah alat atau
waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yangditemukan oleh Bapak Daeng
Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannyaangklung masih sebatas
kepentingan kesenian local atau tradisionalKETUK TILUKetuk Tilu adalah suatu
tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanyadiselenggarakan pada acara
pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan ataudiselenggrakan secara
khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini dimasyarakat tidak
ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapimurni
sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu
ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan
hiburan.
SENI
BANGRENG
Seni Bangreng adalah pengembangan
dari seni "Terbang" dan "Ronggeng". Seni terbangitu sendiri
merupakan kesenian yang menggunakan "Terbang", yaitu semacam
rebanatetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain
dan dua orang penabu gendang besar dan kecil.
RENGKONG
Rengkong adalah salah satu kesenian
tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar
tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orangyang pertama kali memunculkan
dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil
dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padisampai dengan
menuainya
KUDA RENGGONG
Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah
salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat diKabupaten Sumedang,
Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kudaatau lebih di hias
warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut,Budak sunat
tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru
pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta
selop.
KECAPI
SULING
Kacapi Suling adalah salah satu
jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunanSuling dengan Kacapi (kecapi),
iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi olehmamaos (tembang) Sunda yang
memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda.Kacapi Suling berkembang
pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuruParahiangan Jawa Barat
dan seluruh dunia.
SISTEM KEKERABATAN
Ngabageakeun, ibu calon pengantin
wanita menyambut dengan pengalungan bungamelati kepada calon pengantin pria,
kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk
menuju pelaminan.Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah
berada di tempat nikah.Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar,
lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan
tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insanyang masih murni. Kerudung baru
dibuka saat kedua mempelai akan menandatanganisurat nikah.Sungkeman,Wejangan,
oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.Saweran, kedua pengantin didudukkan
di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi
petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantindipayungi payung besar
diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.Meuleum harupat,
pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat
disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan
pengantin pria. Nincak endog, pengantin pria menginjak telur dan elekan
sampai pecah. Lantas kakinyadicuci dengan air bunga dan dilap pengantin
wanita.Buka pintu. Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab
dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat
syahadat dibacakan, pintudibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan
MASALAH SOSIAL DALAM MASYARAKAT SUKU SUNDA
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu
kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan
dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaanSunda sebenarnya termasuk
kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalamhal pengenalan
terhadap budaya tulis. "Kegemilangan" kebudayaan Sunda di masa
lalu,khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam perkembangannyakemudian
seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaanSunda.
Dalam perkembangannya kebudayaan Sunda kini seperti sedang kehilanganruhnya
kemampuan beradaptasi, kemampuan mobilitas, kemampuan tumbuh dan berkembang,
serta kemampuan regenerasi. Kemampuan beradaptasi kebudayaan Sunda,terutama
dalam merespons berbagai tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun
dariluar, dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang kurang begitu
menggembirakan.Bahkan, kebudayaan Sunda seperti tidak memiliki daya hidup
manakala berhadapandengan tantangan dari luar. Akibatnya, tidaklah mengherankan
bila semakin lamasemakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang tergilas oleh
kebudayaan asing. Sebagaicontoh paling jelas, bahasa Sunda yang merupakan
bahasa komunitas orang Sundatampak semakin jarang digunakan oleh pemiliknya
sendiri, khususnya para generasimuda Sunda. Lebih memprihatinkan lagi,
menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasisehari-hari terkadang diidentikkan
dengan "keterbelakangan", untuk tidak mengatakan primitif.
Akibatnya, timbul rasa gengsi pada orang Sunda untuk menggunakan bahasaSunda
dalam pergaulannya sehari-hari. Bahkan, rasa "gengsi" ini terkadang
ditemukan pula pada mereka yang sebenarnya merupakan pakar di bidang
bahasa Sunda, termasuk untuk sekadar mengakui bahwa dirinya adalah pakar
atau berlatar belakang keahlian di bidang bahasa Sunda.Adanya kondisi yang
menunjukkan lemahnya daya hidup dan mutu hidupkebudayaan Sunda disebabkan
karena ketidakjelasan strategi dalam mengembangkankebudayaan Sunda serta
lemahnya tradisi, baca, tulis , dan lisan (baca, berbeda pendapat)di kalangan
komunitas Sunda. Ketidakjelasan strategi kebudayaan yang benar dan tahanuji
dalam mengembangkan kebudayaan Sunda tampak dari tidak adanya "pegangan bersama"
yang lahir dari suatu proses yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilantentang
upaya melestarikan dan mengembangkan secara lebih berkualitas kebudayaanSunda.
Apalagi jika kita menengok sekarang ini kebudayaan Sunda dihadapkan
pada pengaruh budaya luar. Jika kita tidak pandai- pandai dalam
memanajemen masuknya budaya luar maka kebudayaan Sunda ini lama kelamaan
akan luntur bersama waktu.Berbagai unsur kebudayaan Sunda yang sebenarnya
sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan untuk dijadikan model kebudayaan
nasional dan kebudayaandunia tampak tidak mendapat sentuhan yang memadai.
Ambillah contoh, berbagaimakanan tradisional yang dimiliki orang Sunda, mulai
dari bajigur, bandrek, surabi,colenak, wajit, borondong, kolontong, ranginang,
opak, hingga ubi cilembu, apakah adastrategi besar dari pemerintah untuk
mengemasnya dengan lebih bertanggung jawab agar bisa diterima
komunitas yang lebih luas.Lemahnya budaya baca, tulis, dan lisan ditengarai
juga menjadi penyebab lemahnyadaya hidup dan mutu hidup kebudayaan Sunda.
Lemahnya budaya baca telahmenyebabkan lemahnya budaya tulis. Lemahnya budaya
tulis pada komunitas Sundasecara tidak langsung merupakan representasi pula
dari lemahnya budaya tulis dari bangsa Indonesia. Fakta paling menonjol
dari semua ini adalah minimnya karya-karyatulis tentang kebudayaan Sunda
ataupun karya tulis yang ditulis oleh orang Sunda
SISTEM INTERAKSI DALAM SUKU SUNDA
Jalinan
hubungan antara individu- individu dalam masyarakat suku Sunda dalamkehidupan
sehari- hari berjalan relatif positif. Apalagi masyarakat Sunda mempunyai
sifatsomeah hade ka semah. Ini terbukti banyak pendatang tamu tidak pernah
surut berada keTatar Sunda ini, termasuk yang enggan kembali ke tanah airnya.
Lebih jauh lagi, banyak sekali sektor kegiatan strategis yang didominasi
kaum pendatang. Ini juga sebuah faktayang menunjukkan bahwa orang Sunda
mempunyai sifat ramah dan baik hati kepadakaum pendatang dan tamu.Diakui pula
oleh etnik lainnya di negeri ini bahwa sebagian besar masyarakat Sundamemang
telah menjalin hubungan yang harmonis dan bermakna dengan kaum pendatangdan
mukimin. Hal ini ditandai oleh hubungan mendalam penuh empati dan
persahabatanTidaklah mengherankan bahwa persahabatan, saling pengertian, dan
bahkan persaudaraankerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara warga Sunda
dan kaum pendatang.Hubungan urang Sunda dengan kaum pendatang dari berbagai
etnik dalam konteks apa pun-keseharian, pendidikan, bisnis, politik, dan
sebagainya-dilakukan melaluikomunikasi yang efektif. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri
bahwa kesalahpahaman dankonflik antarbudaya antara masyarakat Sunda dan kaum
pendatang kerap terjadi dalamkehidupan sehari-hari. Yang menjadi penyebab
utamanya adalah komunikasi dari posisi- posisi yang terpolarisasikan,
yakni ketidakmampuan untuk memercayai atau secara seriusmenganggap pandangan
sendiri salah dan pendapat orang lain benar.Perkenalan pribadi, pembicaraan
dari hati ke hati, gaya dan ragam bahasa (termasuk logat bicara), cara
bicara (paralinguistik), bahasa tubuh, ekspresi wajah, cara menyapa,cara duduk,
dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan akan turut memengaruhi
berhasiltidaknya komunikasi antarbudaya dengan orang Sunda. Pada akhirnya, di
balik kearifan,sifat ramah, dan baik hati orang Sunda, sebenarnya masih sangat
kental sehingga halinimenjadi penunjang di dalamterjalinnya system interaksi
yang berjalan harmonis.
STRATIFIKASI SUKU SUNDA
Masyarakat Jawa Barat, yaitu
masyarakat Sunda, mempunyai ikatan keluarga yangsangat erat. Nilai individu
sangat tergantung pada penilaian masyarakat. Dengandemikian, dalam pengambilan
keputusan, seperti terhadap perkawinan, pekerjaan, dll.,seseorang tidak dapat
lepas dari keputusan yang ditentukan oleh kaum keluarganya.Dalam masyarakat
yang lebih luas, misalnya dalam suatu desa, kehidupan masyarakatnyasangat
banyak dikontrol oleh pamong desa. Pak Lurah dalam suatu desa merupakan
“topleader” yang mengelola pemerintahan setempat, berikut perkara-perkara adat
dankeagamaan. Selain pamong desa ini, masih ada golongan lain yang dapat
dikatakansebagai kelompok elite, yaitu tokoh-tokoh agama. Mereka ini turut
selalu di dalam proses pengambilan keputusan-keputusan bagi kepentingan
kehidupan dan perkembangan desayang bersangkutan. Paul Hiebert dan Eugene Nida,
menggambarkan struktur masyarakatyang demikian sebagai masyarakat suku atau
agraris. masyarakat umumPerbedaan status di
antara kelompok elite dengan masyarakat umum dapat terjadi berdasarkan
status kedudukan, pendidikan, ekonomi, prestige sosial dan kuasa.
RobertWessing, yang telah meneliti masyarakat Jawa Barat mengatakan bahwa ada
kelompok “in group” dan “out group” dalam struktur masyarakat. Kaum
memandang sesamanyasebagai “in group” sedang di luar status mereka dipandang
sebagai “out group.W.M.F. Hofsteede, dalam disertasinya Decision–making Process
in Four West JavaVillages (1971) juga menyimpulkan bahwa ada stratifikasi
masyarakat ke dalamkelompok elite dan massa. Elite setempat terdiri dari lurah,
pegawai-pegawai daerah dan pusat, guru, tokoh-tokoh politik, agama dan
petani-petani kaya. Selanjutnya, petanimenengah, buruh tani, serta pedagang
kecil termasuk pada kelompok massa. Informalleaders, yaitu mereka yang tidak
mempunyai jabatan resmi di desanya sangat berpengaruh di desa tersebut,
dan diakui sebagai pemimpin kelompok khusus atauseluruh desa.Hubungan seseorang
dengan orang lain dalam lingkungan kerabat atau keluargadalam masyarakat Sunda
menempati kedudukan yang sangat penting. Hal itu bukanhanya tercermin dari
adanya istilah atau sebutan bagi setiap tingkat hubungan itu yanglangsung dan
vertikal (bao, buyut, aki, bapa, anak, incu) maupun yang tidak langsung
danhorisontal (dulur, dulur misan, besan), melainkan juga berdampak kepada
masalahketertiban dan kerukunan sosial. Bapa/indung, aki/nini, buyut, bao
menempati kedudukanlebih tinggi dalam struktur hubungan kekerabatan (pancakaki)
daripada anak, incu, alo,suan. Begitu pula lanceuk (kakak) lebih tinggi dari
adi (adik), ua lebih tinggi dari paman/bibi. Soalnya, hubungan kekerabatan
seseorang dengan orang lain akanmenentukan kedudukan seseorang dalam struktur
kekerabatan keluarga besarnya,menentukan bentuk hormat menghormati, harga
menghargai, kerjasama, dan salingmenolong di antara sesamanya, serta menentukan
kemungkinan terjadi-tidaknya pernikahan di antara anggota-anggotanya guna
membentuk keluarga inti baru.Pancakaki dapat pula digunakan sebagai media
pendekatan oleh seseorang untuk mengatasi kesulitan yang sedang
dihadapinya. Dalam hubungan ini yang lebih tinggiderajat pancakaki-nya
hendaknya dihormati oleh yang lebih rendah, melebihi dari yangsama dan lebih
rendah derajat pancakaki-nya.
BAB III
PENUTUPKESIMPULAN
Suku Sunda
merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sundamemiliki
kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku
lain.Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik
dari segiagama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian, dan lain
sebagainya.Kebudayaan yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan
yang dimilikioleh bangsa Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya.
Dengan membuat makalahsuku Sunda ini diharapkan dapat lebih mengetahui lebih
jauh mengenai kebudayaan sukuSunda tersebut dan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan yang padakelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.
DAFTAR PUSTAKA
htmhttp://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Riwayat%20Singkat%20Pencak%20Silat%20Cikalong.
htmhttp://www.bogor.indo.net.id/bogor/kebudayaan.
htmhttp://www.bogor.indo.net.id/bogor/kebudayaan.
htmhttp://roron.wordpress.com/2007/08/05/pancakaki/
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking